Jumat, 01 Maret 2013

Resapilah...

Taubat....


Taubatan Nasuha
                Dulu di sebuah desa tinggallah seorang anak muda yang dikenal kenakalannya yang sering mencuri, minum minuman keras, sering mencaci maki orang tuanya, dan masih banyak lagi kenakalan yang sering ia buat. Seorang anak muda ini bernama Doni ia tinggal di suatu sudut desa. Doni tinggal hanya dengan seorang ayah yang sudah tua dan pekerjaannya hanya membantu membersihkan halaman rumah tetangga-tetangganya. Ibu Doni sudah meninggal saat ia berumur 11 tahun.
                Waktu itu Doni sedang bermain judi, dan ayahnya lewat di depannya, kemudian sang ayah menyuruh Doni untuk segera pulang, karena sebentar lagi solat maghrib akan tiba. Akan tetapi, sang ayah malah di dorong kemudian ia tendang sampai terjatuh, kemudian Doni berkata “ pulang aja sana, nanti juga kalau saya butuh uang pasti pulang” sambil ngotot. Sang ayah kemudian memegangi kaki sang anak dan berkata,” ayoo,nak pulang,ini sudah mau maghrib,ayoo,pulang kita solat,sadarlah nak”sambil meneteskan air mata. Sang anak pun menjawab “buat apa saya solat? Toh tuhan nggak bakal ngasih saya uang jutaan buat judi,sudah sana pulang”,sambil menendang ayahnya. Ayahnya mengelus dada dan mengucap “subhanalloh nak-nak”,akhirnya sang ayah pergi pulang karena adzan maghrib sudah di kumandangkan.
                Saat sang ayah sedang melaksanakan solat maghrib Doni pulang dengan masuk tanpa salam dan membuka pintu dengan menendangnya, dan berteriak,”yah,ayah, dimana kamu?gua ngambil uang di lemari”. Saat Doni mebuka lemari ternyata uangnya tidak ada, ia menhampiri sang ayah dan bertanya “ mana uang mu?” sang ayah tidak menjawab karena ia sedang solat, kemudian saat sang ayah sedang melakukan sujud, Doni menendang pantatnya,”he mana uangmu,saya lagi butuh uang sekarang !!!”
                “ya ampun nak,ayah belum punya uang,minggu depan baru ada uangnya”sambil batuk dan mengeluarkan darah.
                “ ayah ini gimana saya bilang butuhnya sekarang bukan minggu depan,dasar ayah tidak berguna,sudah lah saya mau pergi!!”. Tanpa memikirkan ayahnya yang sedang sakit.
                Kemudian Doni pergi sambil menendang pintu rumah. Sang ayah bersujud sambil menangis dan memohon “ ya alloh apa salahku,kenapa anakku jadi seperti ini, ya alloh maapkanlah dia,berikanlah dia petunjukMU agar ia bisa kembali lagi di jalanmu ya robb”. Dan malam itu adalah malam terakhir sang ayah merasakan penderitaan yang selama ini ia rasakan, sang ayah sudah meninggal karena sakit batuk rejannya yang menggerogoti tubuhnya.
                Keesokan harinya Doni pulang kerumah, dia terkejut karena rumahnya sudah dikerumunin banyak orang, dan memakai baju hitam, kemudian ia bertanya pada salah satu orang yang berjalan menuju rumahnya,” eh, pak ada apa dirumah gua?”
                Orang itu menjawab “ astoghfirulloh, ayah kamu sudah meninggal Don, tadi malam habis solat maghrib, masak kamu anaknya tidak tau”.
                Doni menundukkan kepala dan hanya berpikir, ia tidak ikut menguburkan jasad ayahnya. Karena ia berpikir bahwa kematian ayahnya salah dia. Kemudian pada malam harinya ia datang kerumah pak ustadz yang ada di desa itu. Ia bertanya kepada pak ustadz “ pak, kira-kira jika saya taubat apa dosa-dosa saya selama ini akan di maafkan?”
                Pak ustadz menjawab “ Alloh itu Maha Pengampun, Alloh pasti akan menerima taubat mu jika kamu benar-benar ingin bertaubat, ingatlah nak hidup itu seperti seseorang yang bertamu di rumah orang, jadi hidup itu hanya sementara, jadi cepatlah kau bertaubat sebelum ajal memanggilmu”.
                Kemudian Doni segera mengambil air wudhu dan melaksanakan solat taubat, ia benar-benar ingin bertaubat. Saat ia selesai melaksanakan solat ia berdoa “ ya Alloh terimalah taubat hambamu ini, aku memang sudah banyak berbuat dosa, tapi hamba mohon terimalah taubat hamba, hamba benar-benar ingin melaksanakan semua perintahmu dan menjauhi segala laranganmu ya robb”.
                Waktu demi waktu sudah ia jalani, ia sekarang adalah orang yang selalu mengumandangkan adzan setiap waktunya solat fardhu.
                Pada waktu ia melaksanakan solat dhuhur, dan pada saat sujud, semua orang terheran-heran melihatnya,” kenapa Doni tidak bangun-bangun” kata seorang jamaah yang ada di sampingnya, kemudian badannya di senggol oleh orang itu, badan Doni langsung terjatuh, dan semua orang yang ada di masjid itu terkejut, karena melihat pristiwa itu.
                Kemudian akhirnya Doni dimakamkan di sebelah makam ayahnya. Dan lebih herannya lagi pada saat pak ustadz membacakan do’a terdengar suara amin yang sangat banyak dan kencang, padahal di situ hanya ada 20 orang.
                Kejadian itu menjadi suatu pelajaran bagi penduduk desa dan kita semua. Bahwa Alloh itu maha pengampun dan IYA akan menerima taubat orang yang benar-benar Taubatan Nasuha.

* * * Selesai * * *

Tidak ada komentar:

Posting Komentar